Padang - Gubernur Sumatera Irwan Prayinto bersama Wakil Gubernur Nasrul Abit melakuan rapat teknis pembahasan dampak sosial ekonomi kemasyarakatan dari kebijakan penanganan penyebaran covid 19 di Sumatera Barat “Kita samakan persepsi terhadap provinsi, kabupaten / kota, kemungkin kondisi penanganan penyebaran virus corona ini akan berlangsung lama, prediksi mungkin sampai bulan Juli 2020”, ungkap Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno saat membuka pengarahan Rapak Teknis pembahasan dampak Penanganan Penyebaran Covid 19 dengan para OPD sektor ekonomi Pemprov, Pemkab/ko se Sumatera Barat, di Aula Kantor Gubernur , Sabtu (28/3/2020). Hadir juga dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD Sumbar, Asistem Ekonomi dan Pembangunan Ir. Benny Warlis, Ka Bappeda, Kadis Pangan, Kadis Pertanian, Kadis Koperasi dan UMKM, Kadis Perikanan se Sumatera Barat. Lebih lanjut Gubernur menyampaikan, persoalan dampak penanganan penyebaran Covid 19 ini sangat luar biasa terhadap ekonomi dan kehidupan masyarakat secara umum. “ Mari kita satukan data saat ini Pemprov sudah mempersiapakan alokasi dana sebesar 200 Miliar dalam rasionalisasi APBD. Dan yang sangat diperhatikan untuk prioritas dibantu adalah masyarakat yang terdampak langsung terhadap penanganan penyebaran Covid 19”, ujar Irwan Prayitno. Sementara itu Wakil Gubernur Nasrul Abit melanjutkan pimpinan rapat juga mengatakan, kita Provinsi dan Kabupaten Kota mesti kompak dan bersatu menghadapi Dampak penanganan penyebaran Covid 19di Sumatera Barat. “ Data PKH Dinas Sosial yang ada kita pakai ditambah yang terdampak baru berjumlah 476.000 jiwa, Ditambah 15 % dari 476.000, total 570.000 jiwa orang miskin yang perlu dibantu. Dan diperkirakan Kebutuhan beras 300 gram/hari/orang “, ujar Nasrul Abit. Wagub Nasrul Abit juga katakan, perlu juga penambahan 15 % ini adalah Ojol, Buruh Harian, UMKM, Pedagang kecil di Sekolah, Penjaga penjaga tempat rekreasi, tukang parkir, dan lain-lain profesi yang dekat dengan kemiskinan.